BAB
I
PEMBAHASAN
A.Ungkapan
Pancaindra
1.Mata
1) Mata
air : sumber air
2)
Empat mata : Pertemuan dua orang
3)
Mata-mata : Orang suruhan
4)
Saksi mata : Orang yang menyaksikan suatu kejadian
5)
Mata hati
:Perasaan
6)
Mata keranjang :Laki-laki yang suka menggoda
7)
Mata elang :Tajam
8)
Cuci mata :Jalan-jalan mencari udara
segar
9)
Mata angin :Arah
10)
Mata rantai :Ada hubungan
2.Telinga
1)
Tebal telinga :Bandel
2)
Merah telinga :Marah
3)
Teling lebar :Suka menguping
4)
Telinga tempayan
:Orang yang tidak mau menerima
nasihat orang lain
5)
Telinga panjang :Suka menguping
6)
Telinga tipis :Orang yang amat pemurah
7)
Seribu telinga :Suka menguping
8)
Telinga rawah :Tidak mempan sindiran
9)
Memberi telinga :Orang yang mau menerima nasihat orang lain
10)
Tipis telinga :Orang yamg amat halus perasaannya
3.Mulut
1)
Mulut manis :Menarik hati tutur katanya
2)
Tutup mulut :Diam
3)
Mulut besar :Suka membual
4)
Cepat mulut :Cerewet
5)
Mulut harimau :Orang yang perkataannya
menyakitkan
6)
Ringan mulut :Suka usil
7)
Cuci mulut :Makan buah sesudah sarapan
8)
Lancang mulut :Pembicaraannya tidak dapat
dikendalikan
9)
Mulut lebar :Orang yang suka membicarakan
orang lain
10)
Banyak mulut :Orang banyak
4.Tangan
1)
Makan tangan :Mendapat untung
2)
Tangan panjang :Suka mencuri
3)
Tangan kanan :Orang kepercayaan
4)
Tangan dingin :Yang dikerjakan selalu berhasil
dengan baik
5)
Cepat tangan :Suka mengambil harta orang
6)
Berulas tangan :Bekerja dengan dibantu orang lain
7)
Berat tangan :Tidak pernah mau menolong orang
8)
Tangan panas :Yang dikerjakan jarang berhasil
dengan baik
9)
Ringan tangan :Orang yang suka bekerja atau suka
menolong
10)
Lepas tangan :Tidak mau terlibat
5.Hidung
1)
Hidung besar :Suka pamer
2)
Hidung gajah :Orang yang menderita
3)
Hidung panjang :Malu
4)
Hidung belang :Playboy,suka mempermainkan wanita
5)
Batang hidung :Seseorang
6)
Hidung tajam :Penciuman tajam
7)
Hidung betet :Hidung yang bentuknya melengkung
8)
Hidung tinggi :Mancung
9)
Hidung berbau :Menuruti perintah orang
10)
Potong hidung :Berbuat jelek terhadap keluaraganya
6.Otak
1)
Otak udang :Bodoh
2)
Cuci otak
:Menghapus
kenangan
3)
Otak-otakan :Suka berbuat yang bukan-bukan
4)
Otak-otak :Makanan yang terbuat dari
ikan
5)
Besar otak :Pintar,cerdik
6)
Otak sempit :Pikiran tidak luas
7)
Otak minyak :Pintar
8)
Otak luas :Banyak pengalaman
9)
Otak telur :Bodoh
B.Contoh Kalimat
1.Mata (Ungkapan atau citraan
penglihatan)
1)
Mata air
Sumber mata air itu sangat jernih dan keruh
(Gaya bahasa bertentangan majas zeugma dan
silepsis)
2)
Empat mata
Saya ingin berbicara empat mata agar saling
mengenali dan memahami
(Klimaks)
3)
Mata-mata
Mata-mata itu sedang
melihat,menyelidik,mengintai orang-orang yang diduga melakukan kejahatan
(Gaya bahasa)
4)
Saksi mata
Dalam sidang nanti saksi mata itu akan
menyampaikan sepatah kata
(Gaya bahasa pertautan majas sinekdoke)
5)
Mata hati
Penculik,perampok,pembunuh adalah orang-orang
yang tidak punya mata hati
(Gaya bahasa pertautan majas asindenkon)
6)
Mata keranjang
Lelaki jalanan itu bukan orang yang mata
keranjang
(Gaya bahasa pertentangan majas litotes)
7)
Kata-katanya bagai mata elang yang menusuk-nusuk
hatiku
(Gaya bahasa pertentangan majas hiperbola)
8)
Cuci mata
Cuci mata kegunung itu sangat mrenyenangkan
meskipun kadang membahayakan
(Gaya pertentangan majas hiperbola)
9)
Mata angin
Pergi mengikuti mata angin yang tidak
jelas(penghilang subjek)
(Gaya bahasa pertautan majas elipsis)
10)
Mata rantai
Baik jasmani maupun rohani merupakan mata
rantai yang harus diperhatikan
(Gaya bahasa pertautan majas paralelisme)
2.Telinga
(Ungkapan atau citraan pendengaran)
1.
Tebal telinga
Andi bukanlah anak yang tebal telinga
(Majas bahasa pertentangan majas litotes)
2.
Merah telinga
Anjar mendengarkan nasihat ibunya yang sangat
merah telinga
(Gaya bahasa pertentangan majas hipalase)
3.
Telinga lebar
Sudah tiga kali aku melihat orang yang
telinga lebar mengikutiku
(Gaya bahasa perbandingan majas koreksio /
epanortesis)
4.
Telinga tempayan
Orang itu selalu menghindar ,bak telinga
tempayan
(Gaya bahasa perbandingan majas perumpamaan)
5.
Telinga panjang
Pak akmad memarahi istrinya beserta
anak-anaknya beserta pembantunya yang telinga panjang itu
(Gaya bahasa pertautan majas rolisideton)
6.
Telinga tipis
Dalam keadaan tertentu kadang orang bisa
tipis telinga kadang pula menjadi telinga tipis
(Gaya bahasa perulangan majas kiasmus)
7.
Seribu telinga
Ani seribu telinga saat aku sedang berbicara
dengan bekas pacarku (hiperbola)
8.
Tipis telinga
Dia sangat tipis telinga meskipun hidupnya
sangat melarat (ironi)
9.
Telinga rawah
Hatinya bagaikan telinga rawah meskipun ia
dipanggil pelacur (ironi)
10.
Memberi telinga
Andi suka memberi telinga kepada adiknya
meski tidak sesuai dengan kelakuannya
3.Mulut
(Ungkapan citraan / perasa)
a.
Mulut manis
Dia tetap bermulut manis ditengah-tengah
hinaan orang
(Gaya bahasa pertentangan majas paradoks)
b.
Tutu mulut
Aku tutup mulut ,kamu tutup mulut ,aku dan
kamu tutup saling mulut
(Gaya bahasa perulangan majas tautotes)
c.
Mulut besar
Karena
mulut besarnya sehingga banyak mulut yang membicarakannya
(Gaya bahasa
perulangan majas antanaklasis)
d.
Cepat mulut
Anak itu memang pendiam dan cepat mulut diantara temannya
(Gaya bahasa pertentangan majas zeugma/silepsis)
e.
Mulut harimau
Pergilah kamu hai mulut harimau
(Gaya bahasa pertentangan majas sarkasma)
f.
Ringan mulut
Kepala sekolah,guru,dan siswa dibuat pusing oleh ita si
ringan mulut
(Anti klimaks)
g.
Lancang mulut
Adik bukanlah orang yang lancang mulut seperti yang
dibicarakan teman-temannya
(Gaya bahasa pertentangan majas litotes)
h.
Cuci mulut
Dalam pesta itu
dihidangkan cuci mulut yang menggununh (hiperbola)
i.
Mulut lebar
Sebagai seorang teman kita hidup rukun dan bersaudara,jangan
sampai bermulut lebar terhadap teman sendiri (tautologi)
j.
Banyak mulut
Dalam forum rapat kepala desa,masyarakat dan bupati banyak
mulut yang berbicara
(antiklimaks)
4.Tangan
(ungkapan / citraan peraba)
a.
Makan tangan
Berkat berjualan pakaian dan perhiasan dari
perabot rumah tangga kami sekeluarga telah makan tangan yang memuaskan
(Gaya bahasa
pertautan majas polisidenton)
b.
Tangan panjang
Karena panjang panjang,pembantu itu tidak
lagi menjadi tangan kanan majikannya
(Gaya bahasa perulangan majas antanaklasis)
c.
Tangan kanan
Tak salah lagi,kamu memang tangan kanan Pak
Akmad yang bisa di andalkan sehingga salam sekejap pencuri itu habis bersamamu
(Gaya bahasa
pertentangan sinisme)
d.
Tangan dingin
Sudah bekali kali usahanya selalu diperoleh
dengan tangan dingin
(Gaya bahasa pertentangan majas hiperbola)
e.
Cepat tangan
Budi bukanlah anak yang cepattangan
(Gaya bahasa pertentangan majas litotes)
f.
Berulas tangan
Ayah dan kakek pergi ke ladang untuk mengulas
tangan hingga keringatnya menganak sungai
(Gaya bahasa pertentangan majas hiperbola)
g.
Berat tangan
Pak Ali bukanlah orang yang berat tangan
ketika ada orang yang susah
(Gaya bahasa pertentangan majas litotes)
h.
Ringan tangan
Ringan tanganlah kamu agar mendapat rahmat,hidayah serta inayah
dari Allah SWT (klimaks)
i.
Lepas tangan
Dia lepas tangan jika urusannya terlalu
susah,rumit,sulit untuk diserahkan (klimaks)
5.Hidung
(Ungkapan/ citraan penciuman)
a.
Hidung besar
Orang yang hidung besar itu ternyata orang
kota,eh bukan,orang desa
(Gaya bahasa perbandingan majas
koreksi/pepanortosis)
b.
Hidung gajah
Di Indonesia ini masih banyak hidung gajah
akibat ulah hidung belang
(Gaya bahasa perulangan majs antanaklasis)
c.
Hidung panjang
Si hidung panjang itu tubuhnya gemetar hebat
dan mukanya merah padam ketika ketahuan mencontek
(Gaya bahasa pertentangan majas hiperbola)
d.
Hidung belang
Pria hidung belang itu sudah kelihatan batang
hidungnya pagi ini
(Gaya bahasa perulangan majas antanaklasis)
e.
Hidung tajam
Kucing itu hidungnya sangat tajam dalam
mencium,membau ikan yang sedang digoreng (klimaks)
f.
Hidung bete
Dia terlihat tampan sekali karena hidung
betetnya (ironi)
g.
Hidung tinggi
Hidungnya tinggi sampai-sampai masuk
kedalam(ironi)
h.
Batang hidung
Pestanya sangat ramai sebatang hidung pun tak
tampak (ironi)
i.
Hidung berbau
Bukan,bukan,bukan itu inginku,aku hanya
hidung berbau (tautologo)
j.
Potong hidung
Kau
potong hidungmu sendiri, muak aku melihatmu
(sarkasme)
0 komentar:
Posting Komentar