Cerpen
PEJABAT MATI GAYA
Pak Cukur,itulah sebutan yang khas di
lingkungan tempatnya bekerja.Julukan tersebut orang-orang berikan kepadanya
karena tidak ada satupun orang-orang kompleks tersebut yang mengetahui nama
aslinya.Dari julukannya tersebut sudah tersirat jelas apalah pekerjannya,yaitu
sebagai tukang cukur di tempatnya pangkas rambutnya sendiri,yang Ia beri nama BERAWIJAYA.”Kantor”
pribadinya tersebut berdiri di antara gedung-gedung tinggi di sebuah kota di
lampung,tepatnya pringsewu.
Di suatu siang hari,tepatnya di
BERAWIJAYA,terdapat percakapan antara pak cukur dengan para pelangganya,seorang
karyawan toko ,dan Ali,seorang pejabat daerah.
“huff…….sungguh kacau negri ini,serasa
bagai di neraka saja,” kata Ali memulai pembicaraan.
“kacau bagaimana?” sahut Pak Cukur.
“Gimana nggak kacau pak,saat ini saja
moral rakyat lagi njeblok banget,moral mereka udah pada ancur…” jawab Ali
tegas,.
“Loh..bukannya yang buat moral bangsa
ini jeblok ya gara-gara bangsa ini sendiri,iya kan? sahut pak cukur kembali.
“maksud bapak..???” Tanya Ali bingung
“iya….coba aja anda pikirkan
sendiri,anda kan pejabat?apa saja yang telah bangsa ini lakukan sehingga
menghancurkan moral bangsanya sendiri” jawab pak Cukur mengakhiri percakapan.
Setelah mendengar jawaban pak
Cukur,”SANG” pejabat itupun terdiam terpaku,entah apa yang ada di hatinya?entah
persaan bingung,bersalah,atau pun kesal,akibat ucapan pak Cukur tersebut.
Pak cukur telah menyelesaikan rambut
salah satu kliennya,kini tiba giliran Ali si pejabat untuk di cukur oleh pak
cukur.Dengan wajah yang masih bingung ia kemudian pindah tempat duduk.
“Pak,saya ingin meluruskan perkataan
bapak tadi? Kata Ali memulai kembali percakapan.
“Silahkan…..” jawab Pak Cukur pelan.
“Begini pak,menurut saya,para pejabat
sudah berusaha untuk meninggikan moral bangsa ini,tetapa hal ini ditentang oleh
rakyat-rakyat yang barpikiran pendek,yang tidak memliki pendidikan kelas atas
seperti kami..!!”kata Ali keras.
“Mereka itulah yang membuat moral
bangsa ini hancur.!!!,coba saja bapak perhatikan,rakyat-rakyat yang tidak
berpendidikan itu selalu membuat
kerusuhan,demo,dan tawuran dimana-mana..” Tambah Ali lantang.
“hmm…saya setuju dengan jawaban
anda,tetapi menurut saya,lebih mulia hidup seorang rakyat miskin yang hanya
mengamen untuk berjuang hidup,daripada para pejabat yang berpendidikan tinggi
tetapi hanya bisa makan dari uang hasil korupsi.Pasti anda sudah tau kan kelak
siapa yang akan di surga bukan??…”balas pak cukur santai.
Oooo..jawaban pak cukur tadi sungguh
membuat si pejabat terhentak diam,Ia sungguh tidak percaya seorang tukang cukur
mampu berpikir seperti itu.Omongan pak Cukur tadi benar-benar membuat Si
pejabat terdiam seribu bahasa.Dengan rasa malu bercampur kesal pejabat itu
hanya bisa terdiam pasrah,Ia sebenarnya ingin segera pergi dari tempat
tersebut,namun tidak nisa karena rambutnya belum selesai dipangkas oleh pak
cukur.
“Huff…….MATI GAYA” gumamnya pelan.
Pak Cukur yang mendengar gumamam
pejabat tersebut hanya bisa tersenyum.
0 komentar:
Posting Komentar