BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Langkah memilih
pendekatan ini sebenarnya bisa lebih tepat ditempatkan setelah penelitian
mentukan dengan tegas variabel penelitian.dalam hal ini penulis berpendapat
bahwa antara penentuan variabel penelitian dan pemilihan pendekatan sebenarnya
dilakukan maju mundur,bolak-balik,variabel penelitian memang sangat menentukan
bentuk atau jenis pendekatan.namun,jelas pendekatan juga tidak dapat diabaikan
perananya dalam menentukan perincian variabel secara teliti.oleh karena
itu,hanya karena alasan bahwa 2 hal tersebut tidak dapat dibicarakan
sekaligus,dan yang satu harus mendahului yang lain,maka pembicaraan masalah pemilihan
pendekatan ini penulis dahulukan.jenis pendekatan ini dapat ditinjau dari segi
teknik sampling,timbulnya variable(eksperimen non-eksperimen beserta
desain-desainnya)dan model pertumbuhan.pemilihan pendekatan tergantung dari
tujuan penelitian,waktu dan dana yang tersedia,tersedianya subjek dari tujuan
serta minat dan selera penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis-Jenis Pendekatan
Secara singkat
pendekatan penelitian dapat dibedakan atas beberapa jenis,tergantung dari sudut
pandangnya,walaupun sebenarnya antara jenis yang satu dengan jenis yang lain
kadang-kadang saling over lapping
1.
Jenis pendekatan menurut teknik sampling
adalah:
v Pendekatan
populasi
v Pendekatan
sampel
v Pendekatan
kasus
2.
Jenis pendekatan menurut timbulnya
variabel adalah:
v Pendekatan
non eksperimen
v Pendekatan
eksperimen
3.
Jenis pendekatan menurut pola-pola atau
sifat penelitian non eksperimen
v Penelitian
kasus(case studies)
v Penelitian
kausal komparatif
v Penelitian
korelasi
v Penelitian
historis
v Penelitian
filosofis
4.
Jenis pendekatan menurut model
pengembangan atau model pertumbuhan
v ‘’One
shot’’model yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data
pada’’ suatu saat’’
v Longitudinal
model yaitu mempelajari berbagai tingkat pertumbuhan dengan cara’’mengikuti’’perkembangan
bagi individu-individu yang sama
v Cross
sectional model yaitu gabungan antara model a dan b,untuk memperoleh data yang
lebih lengkap yang dilakukan dengan cepat,sekaligus dapat menggambarkan
perkembangan individu selama dalam masa pertumbuhan karena mengalami subjek
dari berbagai tingkat umur
5.
Jenis pendekatan menurut desain atau
rancangan penelitiannya yang ini sebenarnya masuk dalam pendekatan eksperimen
Walaupun
ada beberapa jenis atau rancangan penelitian,namun secara garis besar ada tiga
rancangan dasae yaitu:
v Rancangan
rambang lugas
v Rancangan
ulangan
v Rancangan
faktoria
Campbell & Stanley
membagi jenis-jenis desain ini berdasarkan atas baik buruknya eksperimen atau
sempurna tidaknya eksperimen.Secara garis besar mereka mengelompolan atas
v Prement
experiment(eksperimen yang belum baik) design ini sering kali dipandang sebagai
eksperimen yang tidak sebenarnya.oleh karena itu,sering disebut juga dengan
istilah’’quasi experiment’’atau eksperimen pura-pura.disebut demikian karena
eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang
dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu
v True
experiment design yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena
sudah memenuhi persyaratan.yang dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen
adalah kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan
pengamatan.dengan adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau
kelompok control ini akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui
secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan
2.2 Penelitian Tindakan
Menurut pengertian
tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau
kelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang
bersangkutan.ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah
partisipasi dan kolaborasi antara penelitian dengan anggota kelompok
sasaran.penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif
yang’’dicoba sambil jalan’’dalam mendeteksi dan memecah
kan masalah.
Ada beberapa prinsip
yang harus dilakukan oleh penelitian tindakan sebagai berikut:
1)
Permasalahan atau topik yang dipilih
harus memenuhu kriteria yaitu benar-benar nyata dan penting,menarik perhatian
dan mampu ditangani,serta berada dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk
melakukan perubahan
2)
Kegiatan penelitian,baik intervensi
maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat
kegiatan utama
3)
Jenis intervensi yang dicobakan harus
efektif dan efisien artinya terpilih dengan sasaran dan tidak memboroskan
waktu,dana dan tenaga
4)
Metodologi yang digunakan harus
jelas,rinci,dan terbuka,setiap langkah dari tindakan dirumuskan dengan tegas,
sehingga orang yang bermint terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap
hipotesis dan pembuktianya
5)
Kegiatan penelitian diharapkan dapat
merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan(on going),mengingat bahwa
pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat
terhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu
Namanya adalah
penelitian tindakan kelas,terdori dari tiga kata yang dapat dipahami
pengertianya sebagai berikut:
v Penelitian
–kegiatan mencermati suatu objek,menggunakan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu
hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti
v Tindakan-sesuatu
gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu,yang dalam
penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan
v Kelas-adalah
sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari
seorang guru
2.3 Prinsip Penelitian
Tindakan
Ciri terpenting dari
penelitian tindakan adalah bahwa penelitian tersebut merupakan suatu upaya
untuk memecahkan masalah,sekaligus mencari dukungan ilmiahnya
Dari ciri tersebut maka
penelitian tindakan dapat dilakukan dengan tujuan,setting dan lokasinya yang
sekaligus tertuang dalam namanya,antara lain:
1) Penelitian
tindakan partisipatori(participatory action research)yaitu kegiatan penelitian
yang dilakukan dengan menekankan keterlibatan masyarakat agar merasa ikut serta
memiliki program kegiatan tersebut serta berniat ikuy aktif memecahkan masalah
berbasis masyarakat
2) Penelitian
tindakan kritis(critical action research)yaitu penelitian yang dilakukan dengan
menekankan adanya niat yang tertinggi untuk bertindak memecahkan masalah dan
menyempurnakan
3) Penelitian
tindakan kelas(classroom action reseach)yaitu penelitian yang dilakukan oleh
guru ke kelas atau disekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada
penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran
4) Penelitian
tindakan institusi(institutional action research)yaitu dilakukan oleh pihak
pengelola sekolah sebagai sebuah
organisasi pendidikan untuk meningkatkan kinerja,proses,dan produktivitas
lembaga
2.4 Model Penelitian
Penelitian tindakan ini dapat dipandang sebagai tindak
lanjut dari penelitian deskriptif maupun eksperimen
v Dikatakan
sebagai kelanjutan penelitian deskriptif karena penelitian tindakan dimulai
dari mencari informasi tentang keadaan sesuatu dalam rangka mencari kelemahan
dengan mendeskripsikan hal-hal yang terkait dengan kelemahan tersebut dan selama
penelitian tindakan berlangsung,penelitian mengamati terjadinya tindakan
kemudian mendeskripsikan dalam bentuk informasi
v Dikatakan
sebagai kelanjutan penelitian eksperimen karena tujuan dari penelitian tindakan
adalah mengetahui dampak dari sebuah perlakuan,yaitu mencobakan sesuatu,lalu
dicermati akibat dari perlakuan tersebut.merupakan kelanjutan karena sesudah
diketahui dampak perlakuan,penelitian melanjutkan dengan berfikir tentang
perlakuan yang lebih baik.perlakuan tersebut dicermati lagi untuk diketahui
dampaknya,kemudian peneliti berfikir tentang perlakuan yang lebih baik
Tindakan yang
diterapkan dalam penelitian tindakan kelas melalui tahapan sebagai berikut:
v Tahapan
1:menyusun rancangan tindakan dan
dikenal dengan perencanaan,yang menjelaskan tentang
apa,mengapa,kapan,dimana,oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut
dilakukan.penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara
berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati
proses jalannya tindakan
v Tahapan
2:pelaksanaan tindakan yaitu
implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah,yaitu mengenakan
tindakan di kelas
v Tahapan
3:pengamatan,yaitu pelaksanaan
pengamatan oleh pengamat.
v Tahapan
4:refleksi atau pantulan,yaitu
kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar